Rabu, 24 Juli 2019

Macam Macam Lampu


Macam-macam Lampu yang Biasa Digunakan Sehari-hari

MACAM-MACAM LAMPU – Lampu merupakan benda yang memiliki kemampuan menghasilkan cahaya. Sekarang ini terdapat banyak sekali jenis lampu yang ada di dunia, dikarenakan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi di zaman ini. Tidak menutup kemungkinan dikemudian hari akan ditemukan berbagai jenis lampu, sebuah lampu yang sangat hemat energi, tahan lama dan ramah lingkungan.

macam macam lampu
article.latimes.com

Setiap lampu memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung dari fungsi dan tujuan penggunaannya. Karena masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Pada tulisan di bawah ini akan InformaZone.com jelaskan mengenai macam-macam lampu beserta karakteristiknya. Agar Anda bisa mengetahui bahwa setiap lampu memiliki keunikan masing-masing dan bisa menentukan jenis lampu yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

1. Lampu Incandescent atau Lampu Pijar

macam macam lampu pijar
news18.com
Lampu Incandecent atau biasa kita kenal dengan nama lampu pijar atau lampu bohlam. Lampu ini akan menghasilkan cahaya yang berasal dari filamen yang ada di dalam lampu. Ketika filamen dialiri arus listrik, maka dia akan menjadi panas dan menghasilkan cahaya.
Pada lampu terdapat kaca yang menyelubungi lampu, sehingga udara di dalam lampu tidak berhubungan langsung dengan udara luar. Hal ini untuk mencegah agar filamen tidak mudah rusak karena mengalami oksidasi.
Saat ini lampu pijar sudah mulai ditinggalkan, karena lebih boros listrik dibanding jenis lampu-lampu lainnya. Dan di beberapa negara penggunaan lampu pijar juga sudah mulai dikurangi. Meskipun begitu, lampu pijar masih belum punah dari pasaran, karena selain menghasilkan cahaya, panas yang dihasilkan biasa dimanfaatkan untuk menghangatkan ruang atau kandang binatang.

Struktur Lampu Pijar

struktur lampu pijar
id.wikipedia.org
Struktur lampu pijar terdiri dari beberapa bagian utama. Bagian-bagian itu dari bawah ke atas  secara berurutan adalah dasar lampu dari logam, gas lampu, filamen dan kaca lampu. Berikut adalah rincian mengenai bagian-bagian lampu yang ditunjukkan oleh gambar di atas.
  1. Bola lampu yang terbuat dari kaca
  2. Gas bertekanan rendah, seperti argon, neon dan nitrogen
  3. Filamen yang terbiat dari wolfram
  4. Kawat yang menghubungkan filamen dengan bagian ujung lampu
  5. Kawat yang menghubungkan filamen ke permukaan seperti sekrup
  6. Kawat penyokong
  7. Kaca untuk menyokong filamen agar tetap pada posisinya
  8. Kontak listrik di bagian ulir
  9. Sekrup ulir
  10. Isolator
  11. Kontak listrik di bagian ujung lampu

Cara Kerja Lampu Pijar

Filamen pada lampu pijar dapat memancarkan cahaya karena dia berada pada temperatur yang sangat tinggi. Panas yang dihasilkan oleh filamen biasanya sekitar 2800 derajt Kelvin dan paling tinggi sebesar 3700 derajat Kelvin. Pada temperatur yang sangat panas itulah filamen memancarkan cahaya berwarna kuning kemerah-merahan.
Yang pada dasarnya panas ini timbul karena terjadi hubungan arus pendek pada filamen lampu. Hubungan pendek bisa terjadi jika arus listrik dari dari kawat bermuatan arus positif bersentuhan dengan kawat bermuatan arus negatif yang menyebabkan kawat menjadi panas. Panas yang dihasilkan pada filamen sudah diatur, yang didasarkan dengan temperatur lampu, keawetan lampu dan besarnya cahaya yang dihasilkan.

2. Lampu Halogen

macam macam lampu halogen
youtube.com
Lampu halogen adalah sebuah lampu yang menggunakan campuran gas mulia dan sedikit gas halogen untuk mengisi bagian dalam bola lampu. Filamen pada lampu ini mampu beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibanding dengan lampu pijar dan lebih tahan lama.
Selain itu energi listrik yang digunakan lebih sedikit jika dibandingkan dengan lampu pijar pada suhu yang sama. Karena dapat beroperasi pada suhu yang tinggi, lampu halogen mampu menghasilkan cahaya dengan panjang gelombang yang lebih besar.

Struktur Lampu Halogen

Lampu halogen terdiri dari tiga bagian utama yaitu tabung lampu, filamen dan penyokong filamen. Tabung lampu biasanya dibuat dengan bahan yang mampu bertahan pada temperatur yang sangat tinggi. Bahan yang biasa digunakan adalah silika atau quarts.
Filamen pada lamu halogen terbuat dari bahan yang sama dengan filamen dari lampu pijar yaitu wolfram atau biasa disebut tungsten. Wolfram merupakan logam yang memiliki nomor 74 dan memakai lambang W pada tabel peridodik. Merupakan logam transisi yang mempunyai karakteristik yang keras dan berwarna abu-abu keputih-putihan.
Penyokong filamen biasanya dibuat dari bahan yang tahan panas. Menggunakan bahan yang sama dengan filamen atau terbuat dari porselin. Penyongkong akan membuat filamen tetap berada keadaan lurus di bagian tengah lampu.

Cara Kerja Lampu Halogen

Ketika filamen dialiri arus listrik maka dia akan berubah menjadi panas dan akan menghasilkan uap wolfram. Selanjutnya uap wolfram akan bereaksi dengan gas halogen dan menghasilkan senyawa baru yaitu halida wolfram. Kemudian halida wolfram akan bergerak di sekeliling filamen dan akhirnya akan bersentuhan dengan filamen.
Panas dari filamen menyebabkan gas halida wolfam terurai kembali menjadi gas halogen dan uap wolfram. Dimana uap wolfram akan kembali ke fialamen dan membebaskan gas halogen. Siklus ini terus berulang secara terus menerus, sehingga memancarkan cahaya lampu yang konstan dan tahan lama.

3. Lampu Fluorescent

macam macam lampu Fluorescent
shwebook.com
Lampu fluorescent atau biasa disebut lampu neon merupakan lampu yang beroperasi menggunakan tabung yang berisi gas argon dan merkuri. Di dalam tabung tersebut dialirkan arus listrik sehingga menghasilkan reksi yang memancarkan cahaya.

4. Compact Fluorescent Lamps (CFL)

macam macam lampu Compact Fluorescent lamps
inhabitat.com
Compact fluorescent lamps merupakan salah satu jenis lampu yang paling sering kita jumpai sehari-hari. Secara garis besar lampu ini memiliki cara kerja yang sama dengan lampu neon atau lampu fluorescent. Hanya saja tabung lampu dibuat dengan ukuran yang lebih kecil dan dibuat melingkara atau seperti sekrup. Lampu lebih unggul dibanding lampu neon biasa, karena menghasilkan panas yang lebih sedikit dan lebih hemat listrik.

5. Lampu Mercury

macam macam lampu merkuri
youtube.com
Lampu merkuri pada dasarnya memiliki cara kerja yang sama dengan lampu fluorescent, yaitu memancarkan cahaya disebabkan terjadinya reaksi antara gas merkuri dengan arus listrik. Hanya bentuk lampu yang lebih kecil dan dibuat berbentuk bulat seperti lampu pijar.

6. Lampu High Pressure Sodium (HPS)

macam macam lampu high pressure sodium
made-in-china.com
High Pressure Sodium (HPS), Metal HalideMercury Vapor dan Self-swabalast Mercury Lampssemuanya merupakan lampu discharge dengan intensitas tinggi atau high intensity discharge(HID). Jika dibandingkan dengan lampu neon dan lampu pijar, lampu HID mampu menghasilkan cahaya dengan intesitas yang lebih besar dari lampu yang relatif kecil.

7. Lampu Low Pressure Sodium (LPS)

macam macam lampu low pressure sodium
youtube.com
Low-pressure sodium lamps yang artinya lampu sodium bertekanan rendah merupakan lampu yang memiliki efikasi paling tinggi dibanding semua lampu yang tersedia di pasaran. Meskipun lampu ini memancarkan cahaya berwarna kuning, kemampuannya sama dengan high pressure sodium lamps.
Low-pressure sodium lamps memiliki prinsip kerja yang sama seperti lampu neon dan memerlukan ballast. Dibutuhkan waktu beberapa saat untuk melakukan pemanasan singkat agar lampu dapat mencapai kecerahan maksimal.

8. Lampu Light Emitting Diode (LED)

macam macam lampu LED
en.wikipedia.org
Light Emitting Dioda (LED) adalah lampu tanpa filamen, yang rendah konsumsi daya dan memiliki rentang hidup yang panjang. LED baru muncul ke pasaran dan mulai bersaing dengan produk lampu konvensional. Namun sayang lampu ini  tidak memiliki cahaya dengan lumen yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga tidak dapat sepenuhnya menggantikan lampu pijar, dan lampu jenis lainnya.
Teknologi terus berkembang setiap harinya sehingga mulai bermunculan macam-macam lampu yang lebih cangggih. Seiring dengan itu teknologi LED juga mengalami kemajuan. Sehingga akan membuatnya mampu bersaing secara seimbang dengan lampu konvensional dan dapat diaplikasikan di rumah dan kantor.

Alat alat kelistrikan

Alat Alat Kelistrikan
Semua orang pasti pernah melihat berbagai jenis alat alat listrik berikut di rumah. Tapi ternyata, masih banyak orang yang belum mengetahui nama serta kegunaannya. Hmhh..
Jika kamu masih bingung membedakan yang mana steker, fitting, atau stop kontak, maka kamu perlu menyimak penjelasan berikut ini biar kamu tidak lagi salah sebut.
Selain itu, kamu pun jadi bisa memahami bila ada kerusakan listrik di rumah.
Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

1. Bargainser

alat alat listrik
Alat ini biasanya dapat kita temui di dinding depan setiap rumah yang berlangganan listrik PLN.
Oleh karena itu, bargainser hanya dapat diotak-atik oleh petugas dari PLN.
Setiap bargainser memuat data ID pelanggan seperti nomor kontak dan nama pelanggan yang berfungsi untuk memudahkan pencatatan pemakaian listrik pelanggan.
Ada dua jenis bargainser yang biasa dipakai, bargainser analog yang masih banyak dipakai di perumahan umum dan bargainser digital yang digunakan untuk listrik prabayar.
Terdapat 3 komponen utama dalam setiap bargainser:
  • Miniature Circuit Breaker (MCB)

Miniature Circuit Breaker (MCB) berfungsi untuk memutus aliran listrik bila terdapat pemakaian listrik berlebihan atau bila terjadi gangguan listrik di rumah.
  • Meter Listrik

Meteran listrik di dalam bargainser ini disebut juga kWh meter yang menjadi penunjuk besaran daya listrik yang digunakan oleh pelanggan
  • Spin Control

Spin control berbentung seperti piringan yang selalu berputar.
Semakin besar daya listrik yang dipakai, semakin cepat perputaran spin control.

2. Pengaman Lebur

alat alat listrik
Pengaman lebur lebih dikenal dengan nama sekering atau fuse.
Ini adalah komponen pengaman listrik versi lama dengan sistem kawat arus.
Saat ini sudah tidak banyak digunakan dan tergantikan dengan komponen lain yang lebih canggih.

3. Pengaman Thermal

alat alat listrik
Pengaman thermal disebut juga Miniature Circuit Breaker (MCB), bekerja dengan sistem thermal atau panas.
MCB memutus listrik secara otomatis apabila terjadi arus listrik berlebih atau adanya hubungan arus pendek.

4. Steker

alat alat listrik
Steker adalah istilah salah satu alat listrik yang biasa disebut colokan listrik.
Fungsinya untuk menghantarkan listrik ke stop kontak.
Beberapa jenis steker yang sering ditemui yaitu:
  • Steker Bengkok
  • Steker Adapter
  • Steker T
  • Steker Arde

5. Saklar

alat alat listrik
Kebanyakan orang masih salah kaprah dan menyebut alat listrik yang satu ini dengan sebutan stop kontak.
Padahal saklar (sakelar) dan stop kontak berbeda jenis dan fungsi.
Saklar berfungsi sebagai pemutus arus listrik dari sumbernya. Sederhananya, saklar adalah tombol yang digunakan untuk menyalakan dan menghidupkan lampu.
Beberapa jenis saklar yang banyak dipakai di antaranya
  1. Saklar Outbow
  2. Saklar Engkel
  3. Saklar + Steker

6. Fitting

alat alat listrik
Alat listrik yang satu ini lebih sering disebut sebagai dudukan lampu.
Sedangkan istillah fitting sendiri merupakan istilah yang berasal dari bahasa Inggris.
Fitting digunakan untuk memasang lampu di langit-langit rumah, di dinding, atau pun di tempat lainnya.
Berbagai jenis fitting yang ada di antaranya:
  1. Fitting Lampu Plafon
  2. Fitting Lampu Gantung
  3. Fitting Lampu Kombinasi

7. Socket

alat alat listrik
Socket atau dalam bahasa Inggris disebut juga Electric Socket mempunyai fungsi seperti stop kontak.
Electric Socket biasanya dipasang di dinding dan digunakan untuk mengalirkan arus listrik ke dalam berbagai jenis perangkat rumah.
Jenis socket yang banyak ditemui ada dua dan dinamai sesuai fungsinya:
  1. Telephone Socket digunakan untuk mengalirkan arus listrik ke telepon rumah.
  2. TV Socket digunakan untuk mengalirkan arus listrik ke televisi.

8. Stop Kontak

alat alat listrik
Alat listrik ini adalah alat yang penyebutannya sering tertukar dengan saklar.
Sebagian orang mengenal stop kontak dengan nama kabel terminal atau bahkan colokan listrik.
Fungsinya adalah sebagai terminal atau perantara aliran arus listrik dari sumber listrik ke dalam perangkat.
Sebagian besar stop kontak hanya dilengkapi beberapa lubang colokan untuk steker, tetapi ada juga stop kontak yang digabungkan dengan saklar.

9. Multiplug

alat alat listrik
Colokan stop kontak yang terbatas di rumah bisa diakali dengan alat listrik satu ini.
Belum banyak yang tahu, peralatan listrik ini ternyata bernama multiplug.
Cara penggunaannya mudah, cukup dicolokkan pada stop kontak.
Jenis multiplug sendiri beragam. Ada yang langsung menempel pada stop kontak, ada juga yang dilengkapi dengan kabel panjang.

Jenis Jenis Lampu

Mengenal Jenis-Jenis Lampu
Manusia menyukai terang. Dengan terang kita merasa aman, kita dapat melihat dengan jelas dan kita dapat beraktivitas dengan baik. Oleh sebab itu lampu adalah satu komponen yang penting bagi manusia. Sejak zaman dahulu, manusia menggunakan lampu sebagai alat penerangan pada saat gelap dan pada waktu malam. Mulai dari lampu minyak hingga lampu listrik, manusia terus berupaya menciptakan lampu yang semakin efisien.


Ada beberapa jenis lampu listrik yang ada di pasaran. Tetapi yang umum digunakan untuk keperluan rumah tangga adalah:
  1. Lampu Pijar

Ini adalah lampu bohlam biasa yang umum kita pakai. Ini adalah pengembangan dari lampu pijar seperti yang diciptakan tahun 1879 oleh Thomas Alva Edison. Edison bukanlah penemu pertama lampu pijar, tetapi usahanya menyebabkan lampu pijar ini dapat diproduksi secara massal sehingga dapat dinikmati orang-orang di seluruh dunia. Cahaya lampu ini dihasilkan dari berpijarnya filamen, kawat tipis yang terbuat dari tungsten, saat dialiri arus listrik. Filamen tungsten ini ditempatkan di dalam bola lampu (bohlam) kedap udara agar suhu panasnya terkonsentrasi di sekitar filamen tersebut. Dengan suhu kerja yang tinggi, filament akan berpijar lebih terang.

Kestabilan cahaya yang dihasilkan tergantung pada kestabilan aliran listrik. Jika tegangan listrik turun, maka pijaran cahaya juga meredup. Intensitas lampu ini sekitar 15 lumen/watt, sehingga untuk menghasilkan cahaya yang lebih terang, diperlukan juga energi listrik yang besar.

Karena temperatur kerja yang tinggi, lama kelamaan diameter kawat filamen akan terkikis dan akhirnya putus sehingga lampu sudah tidak dapat dipergunakan lagi. Umumnya rata-rata usia pakai lampu pijar adalah 1.000 jam atau sekitar 4 bulan untuk penggunaan 8 jam sehari.

Efisiensinya juga rendah, karena hanya sekitar 5% dari energi listrik yang diubah menjadi energi cahaya. Sisanya diubah menjadi energi panas. Efisiensi ini termasuk rendah.

  1. Lampu Pendar

Lampu ini adalah hasil pengembangan teknologi untuk mendapatkan lampu yang lebih efisien dari lampu pijar. Lampu pendar yang di Indonesia akrab disebut lampu fluorescent atau lampu neon ini diciptakan pada 1938.

Cahaya yang dihasilkan berasal dari proses eksitasi gas. Untuk lampu neon, seperti namanya, digunakan gas neon dan menghasilkan cahaya berwarna merah. Untuk lampu fluorescent, gas argon yang digunakan. Cahaya putih yang didapat adalah proses lanjutan dari proses eksitasi tadi dengan permukaan fosfor pada bagian dalam tabung lampu. Proses eksitasi terjadi dua kali, yang pertama menghasilkan sinar ultraviolet dengan menggunakan merkuri, proses yang kedua terjadi saat sinar ultraviolet bereaksi dengan atom fosfor menghasilkan cahaya.

Usia pakai lampu pendar lebih panjang dibandingkan lampu pendar, yaitu sebesar 8.500 – 10.000 jam. Intensitas cahaya lampu pendar juga lebih tinggi dari lampu pijar, yaitu sekitar 67 lumen/watt. Energi listrik yang diubah menjadi energi panas juga lebih rendah dibandingkan lampu pijar, sehingga tingkat efisiensinya juga lebih tinggi, oleh sebab itu lampu pendar disebut juga sebagai lampu hemat energi.

Keberadaan merkuri yang beracun menyebabkan lampu jenis ini, apalagi jika pecah, dirasa menjadi kurang akrab bagi pengguna dan lingkungan.

  1. Lampu LED

Usaha untuk menciptakan lampu yang lebih efisien tetapi ramah lingkungan terus dikembangkan seiring perkembangan zaman yang kini mulai membahas soal isu lingkungan hidup masa ini dan masa depan. Lahirlah lampu dengan diode pemancar cahaya (light-emitting diode) atau saat ini dikenal sebagai lampu L.E.D. atau cukup sebagai lampu LED.

Penelitian lampu LED dimulai 1960-an dan berhasil menciptakan lampu LED merah dan hijau. Baru pada 1990-an, LED biru berhasil diciptakan oleh tiga ilmuwan Jepang Isamu Akasaki, Hiroshi Amano, dan Shuji Nakamura. Setelah LED biru berhasil dibuat, LED putih kemudian juga berhasil dibuat. Pada 2014, ketiga ilmuwan Jepang tadi dianugerahi hadiah Nobel Fisika berkat penemuan mereka ini.

Dibandingkan dengan kedua lampu sebelumnya, penghasil cahaya pada lampu LED sangatlah kecil. Hanya berukuran kurang dari 1 milimeter persegi! Karena ukuran yang kecil ini, diperlukan rangkaian dari beberapa LED untuk mendapatkan satu bola lampu sebagai alat penerangan. Ukuran yang kecil ini juga memberikan keuntungan, LED dapat digunakan pada berbagai fungsi. Bukan saja sebagai alat penerangan di jalan ataupun rumah, tetapi juga pada berbagai perangkat elektronik mulai dari remote control, layar televisi, layar monitor hingga layar perangkat telepon seluler.

Lampu LED memiliki intensitas cahaya sekitar 70 – 100 lumen/watt. Karena suhu kerja tidak terlalu panas, maka usia pakai pun bertambah, yaitu hingga 50.000 jam. Belum lagi dari nilai efisiensi yang mencapai 50% dari energi listrik diubah menjadi energi cahaya, sehingga lampu LED benar-benar menguntungkan untuk penggunaan jangka panjang.

Sebenarnya ada satu jenis lampu yang tidak disebut di sini, yaitu lampu halogen. Lampu halogen adalah pengembangan dari lampu pijar yang menggunakan gas halogen di dalam tabung lampu sehingga filamen dapat berpijar lebih terang. Lampu ini biasanya digunakan untuk kegunaan khusus seperti untuk lampu area pameran dan sebagainya. Saat ini jarang sekali digunakan untuk keperluan rumah tangga mengingat konsumsi listriknya yang lebih besar daripada lampu pijar biasa.

Dari jenis-jenis lampu yang kita bahas di atas, kita dapat melihat adanya penignkatan efisiensi seiring perkembangan zaman dan teknologi. Dilihat dari harga, lampu LED masih terbilang cukup mahal karena proses pembuatannya yang rumit.

Jenis Jenis Instalasi listrik

JENIS-JENIS INSTALASI LISTRIK
Hasil gambar untuk macam macam instalasi listrik
Instalasi listrik adalah jaringan perlengkapan rangkaian listrik yang dirangkai sedemikian rupa yang menghubungkan komponen satu dengan lainnya dalam ruangan tertentu untuk  membangkitkan, memakai, mengubah, mengalihkan, mengumpulkan atau membagikan tenaga listrik. Berdasarkan pemakaian tenaga listrik dan tegangannya, instalasi listrik dibedakan menjadi beberapa yaitu sebagai berikut :

A.   MENURUT  ARUS LISTRIK YANG DISALURKAN.
Menurut arus listriknya, instalasi listrik dibedakan menjadi 2 yaitu instalasi arus searah dan instalasi arus bolak-balik.

1. Instalasi Arus Searah.
Instalasi arus searah pada umumnya bekerja pada tegangan 110 V, 220 V dan 440 V, di Indonesia penggunaannya adalah industri yang berdasarkan elektronika seperti PT KAI { Kereta Api Indonesia } pada pelayanan KRL { Kereta Api Listrik }. Instalasi ini sudah jarang digunakan karena hanya digunakan pada pabrik (industri), rumah tangga tertentu, kapal laut, dan lain-lain. Alat pembangkit arus searah ialah generator arus searah dan listrik tenaga matahari (Solar Cell).

2. Instalasi Arus Bolak-Balik.
Instalasi arus bolak-balik pada umunya bekerja pada tegangan 110 V, 220 V, 380 V, 500 V, 1000 V, 3000 V, 5000 V, 6000 V, 10.000 V dan 15.000 V. Di Indonesia jaringan dari PT. PLN tegangan yang digunakan adalah 220 V dan 380 V dan penggunaannya banyak dipakai untuk rumah tangga, industri, komersial dan penerangan jalan umum. Alat untuk membangkitkan arus bolak-balik digunakan alternator dan inverter.

B.    MENURUT BESAR TEGANGAN YANG DIGUNAKAN.
Menurut besar tegangannya, instalasi listrik dibedakan menjadi 4 yaitu instalasi tegangan rendah, menengah, tinggi dan ekstra tinggi.

1. Tegangan Rendah { 110 V, 220 V, 380 V }.
Dipergunakan pada saluran distribusi, instalasi penerangan rumah tangga, komersial, industri dan PJU { Penerangan Jalan Umum }.

2. Tegangan Menengah { 20 KV }.
Dipergunakan pada pusat pembangkit listrik arus bolak-balik pada saluran distribusi dan instalasi tenaga pada gardu induk.

3. Tegangan Tinggi { 30 KV, 70 KV, 150 KV, 250 KV }.
Dipergunakan pada jaringan transmisi jarak jauh seperti jaringan antara pusat pembangkit listrik misalnya PLTA Bakaru ke Gardu Induk di PLTU Tello. Tegangan tinggi diperlukan karena dengan jarak yang jauh, tentu sebagian tegangan akan hilang (losses) dan berubah menjadi panas, maka tegangannya perlu dinaikkan dulu baru dikirimkan ke beban.

4. Tegangan Ekstra Tinggi { 500 KV, 750KV, 100KV }.
Dipergunakan pada saluran transmisi, karena mengalirkan daya yang besar pada tegangan tinggi selama arus baliknya kecil, sebagai muatan transmisinya tenaganya kecil.

C.    MENURUT PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK.
Menurut pemakaiannya, instalasi listrik dibedakan menjadi 4 yaitu instalasi listrik penerangan, tenaga, khusus dan telekomunikasi.

1. Instalasi Penerangan { Cahaya }.
Instalasi ini digunakan untuk menghasilkan cahaya atau penerangan untuk keperluan rumah tangga.

2. Instalasi Tenaga.
Biasanya digunakan untuk memutar kipas angin, pompa air, mixer, blender dan motor-motor listrik yang lain.

3. Instalasi Listrik Khusus.
            Merupakan instalasi listrik yang terdapat pada kapal laut, pesawat udara, mobil, pertambangan dan lain sebagainya.

4. Instalasi Listrik Untuk Telekomunikasi.
Merupakan instalasi untuk jaringan telepon, telegraf dan sebagainya

D.   MENURUT JUMLAH FASA.
Menurut jumlah fasanya, instalasi listrik dibedakan menjadi 2 yaitu instalasi listrik 1 fasa dan 3 fasa.

1. Instalasi Listrik 1 Fasa.
Pada umumnya digunakan untuk instalasi penerangan rumah tinggal sederhana dan semacamnya.

2. Instalasi Listrik 3 Fasa.
Pada umumnya digunakan untuk instalasi listrik penerangan dan tenaga pada rumah tinggal, bengkel, pabrik dan lain-lain yang memerlukan listrik dengan jumlah daya yang besar.